RPP IPS VII KURIKULUM 2013



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Disusun oleh Drs. Anwar Kurnia SMPN 1 Sukalarang Kab. Sukabumi


Sekolah                          :     SMP Negeri 1 Sukalarang
Mata Pelajaran              :     Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester             :     VII / 1
Materi Pokok/Tema     :     Keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia
Subtema                         :     Keadaan alam Indonesia
·         Keadaan Iklim di Indonesia
Alokasi Waktu              :     1 x pertemuan (4 x 40 menit)

A.    Kompetensi Inti (KI)

1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong -oyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.      Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa  ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,  teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.      Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,  merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.     Kompetensi Dasar dan Indikator

No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi

1.

3.1  Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).


·         Memaparkan pengertian iklim.
·         Mendeskripsikan jenis iklim di Indonesia.
·         Membedakan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia.
·         Mendeskripsikan aktivitas masyarakat Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau.
·         Mengobservasi kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung saat itu.
·         Menganalisis perbedaan kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung saat itu.
·         Mengidentifikasi permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.

2.

4.3       Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.


·         Memaparkan hasil analisis upaya menanggulangi permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
·         Mengomunikasikan data hasil observasi berkaitan dengan permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.


C.     Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
1.      berdoa pada awal dan akhir kegiatan pembelajaran dengan sungguh-sungguh,
2.      memelihara hubungan baik dengan teman sekelas,
3.      menyebutkan pengertian iklim,
4.      menjelaskan tiga jenis iklim di Indonesia,
5.      membedakan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia,
6.      menjelaskan aktivitas masyarakat Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau.
7.      mengobservasi kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung saat itu,
8.      menganalisis perbedaan kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung saat itu,
9.      mengidentifikasi permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan,
10.  memaparkan hasil analisis upaya menanggulangi permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
11.  menyajikan mengomunikasikan data hasil observasi berkaitan dengan permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.

D.    Materi Pembelajaran

Judul Materi Pembelajaran            : Keadaan Iklim di Indonesia

Ringkasan Materi Pembelajaran    :

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
1.      Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2.      Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3.      Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.

Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilayah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.

Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimum bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya.

Pada musim hujan, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi. Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup besar sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada biasanya. Musim hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya pegawai atau karyawan Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca buruk. Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil tangkapan pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.

Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson. Pada sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi, terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austronesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu, mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada sekitar tahun 200 SM (Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau di Lautan Teduh sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek moyang bangsa Indonesia.

Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tidak berbeda dengan
keadaan iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya.

E.      Metode Pembelajaran

1.      Pendekatan yang digunakan : pendekatan saintifik.
2.      Model pembelajaran yang diterapkan: pembelajaran berbasis proyek (PJBL).

F.      Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1.      Media
a.      Proyektor
b.      Peta curah hujan di Indonesia

2.      Alat/Bahan
a.        Laptop
b.        Kamera
c.         Payung

3.      Sumber Belajar
a.      Suciati dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 8-13. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
b.      Marbun, M.A. 1982. Kamus Geografi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
c.       Internet

G.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1.      Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a.      Salam, doa, dan memeriksa kehadiran peserta didik.
b.      Apersepsi/motivasi:
Guru memperlihatkan sebuah payung, kemudian bertanya: apa manfaat payung bagi manusia? kapan payung biasa digunakan dengan orang-orang? adakah kaitan payung dengan musim atau iklim? Kemudian guru mengaitkan jawaban atau pendapat siswa tersebut dengan judul materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan ini.
c.       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.





2.      Kegiatan Inti (55 menit)

a.      Mengamati
Seminggu sebelumnya, secara kelompok (3-5 orang), peserta didik ditugaskan mengobservasi kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung saat itu. Peserta didik mencatat hasil pengamatannya. Kegiatan pengamatan tersebut dilengkapi dengan data gambar/foto yang diamatinya dengan menggunakan kamera. Selanjutnya, guru menayangkan beberapa gambar/foto tentang areal-areal pertanian pada musim kemarau dan musim hujan.

Contoh gambar/foto:

 











b.      Menanya
Peserta didik menanyakan atau mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dibacanya, juga menanyakan hal-hal dengan pengamatan daerah pertanian setempat. Misalnya:
1)      Apakah iklim itu?
2)      Apa perbedaan iklim dengan musim?
3)      Mengapa pada musim kemarau umumnya areal pertanian mengalami kekeringan?
Guru menyampaikan jawaban dan ulasan singkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

c.       Mengumpulkan data/informasi
Peserta didik memperhatikan penjelasan singkat guru tentang:
1)      pengertian iklim,
2)      jenis iklim di Indonesia,
3)      proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia, serta
4)      ktivitas masyarakat Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau.
Peserta didik kemudian berusaha membandingkan gambar/foto pada tayangan proyektor dengan gambar/foto hasil observasi. Hal ini dilanjutkan dengan mencari data tentang:
1)      perbedaan kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung saat itu,
2)      permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan,
3)      upaya menanggulangi permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.

d.      Mengasosiasi
Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat untuk menganalisis keterkaitan antara perubahan musim dengan kondisi pertanian di daerah setempat pada aspek tanah, air, udara, flora, dan fauna. Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tersebut.

e.      Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok masing-masing, anggota kelompok lain memberikan tanggapan. Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada media: majalah dinding kelas/sekolah, majalah sekolah, mengunggahnya di blog masing-masing.

3.      Kegiatan Penutup (15 menit)

a.      Kesimpulan:
Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b.      Evaluasi:
1)      Apakah iklim itu?
2)      Kemukakan tiga jenis iklim di Indonesia!
3)      Bagaimana proses terjadinya musim hujan di Indonesia?
4)      Bagaimana aktivitas umumnya masyarakat Indonesia pada musim kemarau?
5)      Jelaskan dengan singkat kondisi tanah dan air daerah pertanian pada musim kemarau!
6)      Jelaskan perbedaan kondisi flora di daerah pertanian umumnya di Indonesia pada musim hujan dan kemarau!
7)      Kemukakan permasalahan umum pertanian di Indonesia pada musim kemarau dan musim hujan!
c.       Refleksi :
Peserta didik diminta menjawab pertanyaan reflektif misalnya:
1)      Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan?
2)      Pengetahuan berharga/baru apa yang kamu peroleh pada pembelajaran kita hari ini? Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang berharga/baru.
(Jawaban ditulis di buku catatan peserta didik)
Menyampaikan materi yang akan datang

H.    Penilaian

1.      Sikap Spiritual
Teknik Penilaian: Observasi
Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Kisi-kisi:

No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen

Menghargai







                                                                          Instrumen: lihat Lampiran 1


2.      Sikap Sosial
Teknik Penilaian: Observasi
Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Kisi-kisi:

No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen

Menghargai dan menghormati sesama


Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas

                                                                                         Instrumen: lihat Lampiran 2

3.      Pengetahuan
Teknik Penilaian:
Tes: tulis
Non tes: Penugasan kelompok
Bentuk Instrumen:
Soal tes tulis uraian dan pilihan ganda
Proyek
Kisi-kisi:

No.
Indikator
Butir Instrumen

Dengan menyimak wacana iklim di Indonesia, peserta didik dapat menyebutkan pengertian/definisi iklim di Indonesia.


Dengan memperhatikan gambar kondisi hujan di Indonesia, siswa dapat mengemukakan tiga jenis iklim di Indonesia.


Disajikan peta curah hujan, peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya musim hujan di Indonesia.


Dengan memperhatikan gambar pada buku sumber, peserta didik dapat menjelaskan aktivitas umumnya masyarakat Indonesia pada musim kemarau.


Melalui gambar areal pertanian pada musim kemarau, peserta didik dapat menjelaskan kondisi tanah dan air daerah pertanian pada musim kemarau.


Melalui gambar/foto daerah-daerah pertanian di Indonesia, peserta didik dapat membedakan kondisi flora daerah pertanian pada musim hujan dan kemarau.


Melalui gambar/foto daerah-daerah pertanian di Indonesia, peserta didik dapat mengemukakan permasalahan umum pertanian di Indonesia pada musim kemarau dan musim hujan.

Instrumen: lihat Lampiran 3

4.      Keterampilan
Teknik: Observasi
Bentuk Instrumen: Check list
Kisi-kisi:


No.
Keterampilan
Butir Instrumen

Memaparkan hasil analisis upaya menanggulangi permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
1

Mengomunikasikan data hasil observasi berkaitan dengan permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
2
Instrumen: lihat Lampiran 4


Mengetahui                                                                            Sukabumi, 23 Mei 2014
Kepala Sekolah,                                                                     Guru Mata Pelajaran,





Yayat, S.Pd.                                                                            Drs. Anwar Kurnia
NIP 195808261978011003                                                    NIP 196212301985011003

Komentar